IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PT BANK NEGARA INDONESIA ( BNI )

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk





SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA




Disusun oleh :
NURTIEKA APRILIANI
43215010239
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI



ABSTRAK

Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), tujuannya adalah memudahkan dan memuaskan nasabah yang umumnya sangat membutuhkan layanan yang convenience, yakni tersedianya channel access yang banyak, aman, nyaman dan layanan 24 jam. BNI Internet Banking adalah salah satu fasilitas layanannya, yang memudahkan nasabah dari mulai cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran tagihan dan pembelian voucher prabayar melalui jaringan internet. Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan suatu sistem informasi yang sesuai dengan business proses perusahaan dan dukungan dari sumberdaya manusia perusahaan.
Makalah ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem informasi yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia ( BNI ). Didasarkan dari tinjauan mengenai implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaan tersebut.
BNI sebagai salah satu Bank BUMN dan juga merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia selalu melakukan inovasi dalam berbagai bidang agar menjadi leading company dalam industry perbankan di Indonesia. Salah satu hal strategis yang harus dilakukan adalah berinovasi dalam bidang Information Technology.  Banyaknya unit dan Karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk luar negeri merupakan keuntungan tersendiri dan tentunya membutuhkan system informasi management yang baik untuk menunjang hal itu semua, terutama internetworking. Saat ini BNI mengimplementasikan hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,ekstranet).
















DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………...…………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang……………………………………………………….…………………..4
1.2  Tujuan Pembuatan Makalah……………………………………………………………..4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.1.        Landasan teori ………………………………………………………………………...5
1.2.        INTERNET WORKING ……………………………………………………………...6
1.3.        INTRANET, EXTRANET, INTERNET  …………………………………………….6
1.4.        INTRANET …………………………………………………………………………..7 
1.5.        EXTRANET ………………………………………………………………………….7
1.6.        INTERNET…………………………………………………………………………...8
1.7.        Metode Pengembangan Sistem……………………………………………………….9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1         Profil Perusahaan…………………………………………………………………….10
1.2         CORE COMPETENCY……………………………………………………………...12
1.3         STAKEHOLDERS…………………………………………………………………..12
1.4         PEMEGANG SAHAM………………………………………………………………12
1.5         KARYAWAN BANK……………………………………………………………….13
1.6         PELANGGAN……………………………………………………………………….13
1.7         MASYARAKAT…………………………………………………………………….13
1.8         PEMERINTAH………………………………………………………………………13
     Berbagai faktor pendukung keberhasilan BNI………………………………………...14
     Kelebihan sistem informasi manajemen………………………………………………14
     Kekurangan Sistem Informasi Manajemen……………………………………………15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………17




BAB I
PENDAHULUAN


Sistem informasi manajemen sering sekali disingkat dengan SIM, hasil dari SIM umumnya selalu menjadi pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam sebuah organisasi. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai macam pekerjaan yang ada hubungannya dengan analisis manajemen selalu dapat diselesaikan dengan cepat. Sistem Informasi Manajemen dapat berjalan secara baik jika didukung dengan teknologi yang canggih, sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen organisasi. Sistem Informasi Manajemen sangat berguna untuk mendukung fungsi manajemen, operasional dan pengambilan suatu keputusan.
Kegiatan SIM juga dapat mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan dan sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Jadi perusahaan harus memiliki komitmen untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen, supaya berbagai proses pada perusahaan termasuk proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tentunya dapat memberikan keuntungan juga.
Perkembangan teknologi di dunia termasuk Indonesia saat ini semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi untuk membantu segala macam aktivitas kehidupan. Teknologi juga digunakan untuk meningkatkan kualitas masingmasing individu dalam menghadapi perkembangan teknologi. Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan bagian dari mata rantai dalam dunia Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS). Optimalisasi waktu dan biaya merupakan aspek penting dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan teknologi. Penggunaan teknologi dilakukan guna mengoptimalkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Penerapan sistem informasi pada suatu organisasi dapat dilakukan dengan menerapkan salah bentuk teknologi komunikasi yang sedang berkembang saat ini yang disebut sebagai internetworking. Internetworking sendiri adalah suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet, ekstranet) yang bertujuan utama untuk meningkatkan nilai bisnis dari perusahaan dengan mengatasi kendala yang disebabkan oleh faktor geografis dan perbedaan waktu, sehingga dapat berkomunikasi secara handal dan efisien dengan mitra bisnis dan stakeholder lainnya. Hal ini dapat menunjang ketersediaaan informasi pada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut.

1.2.        Tujuan Pembuatan Makalah

Mengetahui kelebihan dan kelemahan system informasi yang ada pada Bank BNI. Menganalisis implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaan serta pengaruhnya terhadap keberhasilan perusahaan. Dan sebagai pemenuhan salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM).



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1.        Landasan teori
Sistem informasi merupakan tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada (manusia, hardware, software, data dan jaringan) yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya (O‟Brien, 2002). Sistem Informasi menyediakan informasi untuk medukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan pada organisasi. Setidaknya terdapat enam fungsi dari sistem informasi, yaitu :
1. Medukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, finance, manajemen sumber daya manusia, menajemen operasi dan pemasaran,
2. Kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada kustomer dan kepuasan customer,
3. Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif,
4. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif, sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global,
5. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis, sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima,
6. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi masyarakat.
 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan teknologi menjadi komponen yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi baik bergerak di bidang bisnis maupun non bisnis. Lebih jauh, saat ini sistem informasi berbasis internet yang penggunaannya yang semakin luas dan semakin canggih dalam hal kecepatan, ketepatan dan up to date informasi. Tujuan dari penggunaan teknologi dan sistem informasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi segala sesuatunya termasuk proses bisnis, penentuan strategi bisnis, pengambilan keputusan, dan hal-hal yang bisa membantu percepatan tanpa meninggalkan keakuratan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual perusahaan dan meningkatkan memenangkan persaingan di pasar. 
 Melihat dari perannya yang cukup vital didalam suatu organisasi, maka sistem informasi tidak bisa dianggap sebagai pendukung belaka, namun lebih dari itu.  Sudah semestinya sistem informasi bisa dijadikan patokan bagi perusahaan untuk maju dan meraih kesuksesan dengan cepat, tepat dan meraih keuntungan dengan cepat pula. Untuk menjawab segala tantangan bisnis dan dalam mengahadapi globalisasi, system informasi menjadi solusi yang tepat bagi para eksekutif dan para mengambil keputusan dalam membantu proses pengembangan dan memajukan perusahaan. Dalam hal pengembangan bisnis, seseorang dapat mendesain dan menganalisis suatu permasalahan suatu aplikasi system informasi berdasarkan kebutuhan yang ada.  Hal yang menjadi dasar dalam aplikasi system informasi adalah adanya etika yang mesti dijaga.  Etika yang menjadi dasar itu salah satunya adalah system yang dibangun berdasarkan prinsip tanggung jawab dan moral yang dijaga.  Dengan moral dan bertanggung jawab, sehingga informasi yang dibangun tidak melulu untuk kepentingan sesaat dan kepentingan yang memihak, namun untuk keberlangsungan dan kemaslahatan semua pihak. Dari sisi karier, individu ataupun organisasi yang menguasai system informasi memungkinkan dengan mudah untuk memahami tentang permasalahan yang ada dan mencarikan solusi yang terbaik, tepat dan efisien sesuai peruntukannya.



1.2.         INTERNET WORKING
Internetworking adalah merupakan suatu abstraksi yang kuat yang memperbolehkan pembahasan kompleksitas dari teknologi komunikasi beragam di bawahnya. Dengan menyembunyikan detail dari setiap perangkat keras jaringan dan menyediakan sua tu lingkungan komunikasi tingkat tinggi.  Tujuan utama dari Internetworking adalah interoperabilitas yang maksimun, yaitu memaksimalkan kemampuan program pada sistem komputer yang berbeda dan sistem jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi secara handal dan efisien. Ini akan menunjang ketersediaaan informasi pada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan internet telah mengubah bisnis menjadi network enterprise. Internet, web, intranet dan ekstranet telah membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya secara lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar yang semakin mengglobal. Sedangkan internetworking sendiri dapat diartikan sebagai suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,ekstranet).  Internetworking muncul dari keinginan para pemakai jaringan lokal untuk berkomunikasi dengan jaringan lokal lainnya atau barangkali dengan sebuah jaringan berjarak jauh. Sebuah organisasi / perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya mungkin menggunakan jaringan yang berbeda dengan alasan sebagai berikut: a. Perkembangan dan tujuan yang berbeda dari tiap organisasi/perusahaan b. Jarak antar lokasi tiap bagian yang mungkin berjauhan c. Letak geografis (mis: ruang, bangunan) dari tiap organisasi/perusahaan Internetworked enterprises adalah perusahaan atau organisasi yang menggunakan internetworking dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya (O‟Brien, 2002). Seluruh proses pertukaran informasi dalam bentuk apa pun (suara, data, teks, gambar, audio, video) dilakukan dengan melalui jaringan berbasis komputer. Dengan digunakannya jaringan telekomunikasi, seperti internet, intranet, dan ekstranet, perusahaan dapat mengurangi biaya, mempersingkat waktu pemrosesan bisnis, mendukung e-commerce, memperbaiki kerja sama kelompok kerja, mengembangkan proses operasional online berbagai sumber daya, mengunci pelanggan dan pemasok serta mengembangkan jasa dan produk baru. Dengan demikian peranan telekomunikasi lebih strategis dan vital bagi bisnis yang harus terus menerus mencari cara baru untuk bersaing baik di pasar domestik maupun pasar global. Jaringan yang terbentuk di dalam sistem terdistrinbusi dibangun dari berbagai macam media transmisi, termasuk kabel, transmisi fiber optis, maupun jaringan menggunakan sistem wireless; hardware yang didalamnya termasuk routers, switch, bridge, hub, repeater, dan network interface lainnya selain itu software yang termasuk di dalamnya protokol stack, pengatur komunikasi, dan driver. Seluruh fungsi dan performa dari sistem terdistribusi tergantung dari seluruh aspek yang ada pada ketiga unsur diatas. Kita harus menghubungkan antara fungsionalitas hardware dan software yang menyediakan fasilitas komunikasi untuk sistem terdistribusi, hal semacam ini disebut dengan communication subsystem. Komputer dan semua peripheral lain yang menggunakan jaringan untuk tujuan komunikasi disebut sebagai host. Sedangkankan istilah node digunakan untuk semua komputer dan switch yang termasuk ke dalam sebuah jaringan. Ada 3 jenis jaringan yang dipergunakan dalam internetworking, yaitu intranet, ekstranet dan internet. Ketiga jenis tersebut memiliki ruang lingkup yang berbeda-beda.

1.3.         INTRANET, EXTRANET, INTERNET 
Intranet, ekstranet, dan internet merupakan jaringan telekomunikasi yang memiliki peranan penting dan luas dalam mencapai tujuan strategis, manajemen, dan operasional perusahaan. Jaringan ini sebagai teknologi sistem terbuka yang menggunakan jaringan internet sebagai teknologi dasarnya.  Sistem terbuka adalah sistem informasi yang menggunakan standar umum untuk hardware, software, aplikasi dan jaringan seperti internet, ekstranet, dan intranet. Sistem jaringan ini memberikan konektivitas yang lebih besar yakni kemampuan komputer jaringan dan alat lainnya untuk dapat dengan mudah mengakses dan saling berkomunikasi serta berbagi informasi. Sehingga internet, ekstranet, dan intranet mampu menciptakan lingkungan komputasi yang terbuka untuk diakses dengan mudah oleh pemakai akhir dan sistem komputer akhir berjaringan.  

1.4.          INTRANET  
Intranet adalah  jaringan di dalam organisasi yang menggunakan teknologi internet (seperti server dan browser web, protocol jaringan TCP/IP, database dan publikasi dokumen hypermedia HTML, dan lain-lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam perusahaan, yang digunakan untuk memungkinkan saling berbagi informasi, komunikasi, kerjasama, dan dukungan bagi proses bisnis. Dalam penggunaan intranet, perusahaan akan melindungi hal-hal kritis dengan ukuran keamanan tertentu agar tidak mudah diakses oleh pihak lain. Ukuran keamanan yang bisa digunakan seperti password, enkripsi, dan firewall sehingga hanya dapat diakses melalui internet oleh pemakai yang memiliki otoritas.  Intranet merupakan jaringan informasi intenal suatu perusahaan atau organisasi yang prinsip kerjanya sama dengan internet.
Intranet dapat diartikan sebagai bentuk privat dari internet atau internet yang penggunaannya terbatas pada suatu organisasi/perusahaan. Akses intranet memerlukan identifikasi pengguna dan password sehingga hanya dapat diakses oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan tersebut. Intranet biasanya digunakan untuk membagi kalender/jadwal kegiatan, dokumen, dan sarana diskusi internal yang tertutup, sehingga tidak dapat diakses oleh pihak luar. Teknologi dan konsep internet seperti client-server dan protokol internet seperti HTTP dan FTP juga digunakan untuk membangun sebuah intranet. Keuntungan penggunaan intranet bagi suatu organisasi atau perusahaan : produktivitas kerja, efisiensi waktu, komunikasi, sistem publikasi web, efektifitas biaya, keseragaman informasi, meningkatkan kerjasama. Namun intranet juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu : informasi yang salah atau tidak sesuai sehingga mengurangi efektifitasnya, interaksi di intranet yang mungkin tidak bertanggung jawab, perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam menggunakan intranet, perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan intranet di sebuah organisasi atau perusahaan dan bisa terjasi overload (data penuh) akibat pengiriman pesan antar pengguna yang tidak terkontrol dengan baik. Yang perlu menjadi perhatian dalam intranet apabila sebagian informasi organisasi tersebut ingin diekspose agar dapat di akses jaringan luar (internet) adalah firewall dan router (intranet ini akan menjadi ekstranet).

1.5.         EXTRANET 
Extranet merupakan jaringan telekomunikasi yang dibangun untuk dapat menghubungkan antara suatu organisasi/ perusahaan dengan mitra bisnisnya melalui sistem aplikasi. Menurut O‟Brien (2005) menjelaskan bahwa ekstranet adalah hubungan jaringan yang  menggunakan teknologi internet untuk saling menghubungkan intranet suatu bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan Perusahaan dapat menggunakan jaringan privat virtual yang dapat menetapkan hubungan jaringan privat langsung antarmereka atau menciptakan hubungan internet yang aman antar mereka.  Dalam menjaga keamanan ,perusahaan juga dapat menerapkan enkripsi untuk data yang sensitive dan sistem firewall sendiri untuk memberikan keamanan yang memadai. Dengan demikian, ekstranet memungkinkan pihak-pihak seperti pelanggan, pemasok, konsultan, subkontraktor, prospek bisnis, dan pihak lain untuk mengakses situs Web intranet tertentu dan database perusahaan. Bagi perusahaan yang menginginkan biaya lebih rendah dan masih memiliki kecepatan internet, ekstranet merupakan solusi yang tepat. Ekstranet menggunakan intenet untuk komunikasi dan menggunakan browser standar untuk menavigasi situs dan bertukar data. Metode-metode enkripsi yang menjaga kerahasiaan pesan juga mudah digunakan. Adapun contoh aplikasi yang dapat digunakan dalam ekstranet adalah Lotus Notes. Ekstranet mempunyai dasar intrastruktur sama dengan internet, seperti TCP/IP Protocols, server, e-mail dan browser Web.
Tetapi ekstranet menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk membuat komunikasi melalui internet lebih aman. Ekstranet banyak sekali digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dan mendistribusikan informasi ke pihak-pihak luar yang terkait. Adapun sistem ekstranet yang handal harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Corporate security policy;
b. Periodic security audit;
c. Well defined rules for granting access to the extranet systems;
d. Firewalls;
e. Logging and analysis.
Sebagai suatu jaringan, ekstranet memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari ekstranet adalah :
a. Proses dan arus informasi lebih cepat;
b. Peningkatan dalam efektivitas berbisnis;
c. Mengurangi biaya komunikasi, transportasi maupun administrasi;
d. Mengurangi penggunaan kertas;
e. Akses draft dokumen serta presentasi multimedia untuk komentar ataupun persetujuan
klien;
f. Melihat proyek-proyek yang lalu sebagai perbandingan.
Sedangkan kelemahan dari jaringan ekstranet, antara lain : biaya tinggi pada awal pengembangan dan membutuhkan staf ahli untuk mengembangkan ekstranet.

1.6.         INTERNET
Pengertian Internet berasal dari kata International Networking, merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan computer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik. Dari segi komunikasi internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun di dalam lingkungan perkantoran. Semua komputer yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang terdapat di internet secara gratis. Internet dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan internet yang sangat penting adalah sebagai sumber data dan informasi serta sebagai sarana pertukaran data dan informasi. Pada awalnya internet adalah suatu jarangan komputer yang dibentuk oleh Departemen Amerika Serikat pada awal tahun 60 an, pada waktu itu mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dengan software computer berbabis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Aplikasi-aplikasi di intenet saat ini sangat banyak dan akan terus berkambang seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan yang beragam di berbagai bidang. Aplikasi internet yang sering digunakan antara lain Word Wide Web (www), E-mail, Mailing List (millis), Newsgroup, Internet Relay Chat, File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Gopher, VoIP (Voice over Internet Protocol), dan lain-lain. 
Secara umum, nilai bisnis dengan menggunakan jaringan tren telekomunkasi seperti internet, intranet, ekstranet, dan jaringan telekomunikasi lainnya adalah dapat mengurangi biaya, mempersingkat waktu pemrosesan bisnis, mendukung e-commerce,  memperbaiki kerjasama kelompok kerja,mengembangkan proses operasional online, berbagi sumberdaya, mengunci  pelanggan dan pemasok, serta mengembangkan produk jasa dan produk baru. Sehingga menjadikan jaringan telekomunikasi ini menjadi lebih strategis dan vital dalam bisnis yang harus terus mampu bersaing.
Internet sebagai jaringan telekomunikasi menyediakan aplikasi yang sangat penting digunakan untuk kerjasama antara mitra bisnis, hubungan dengan pelanggan dan pemasok serta untuk kepentingan e-commerce. Sebagaimana yang dijelaskan oleh O‟Brien bahwa penggunaan bisnis di internet telah meluas dari hanya sekedar pertukaran informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis. Perusahaan menggunakan teknologi internet untuk beberapa kegiatannya seperti pemasaran, penjualan, dan aplikasi manajemen dalam hubungannya dengan pelanggan serta aplikasi bisnis lintas fungsi, aplikasi dalam bidang teknik, manufaktur, sumberdaya, dan akuntansi.
Nilai bisnis lainnya dengan menggunakan internet adalah peluang besar dalam memperoleh pelanggan baru dengan produk dan pemasaran yang inovatif, mempertahankan pelanggan saat ini melalui perbaikan hubungan dan layanan, dan peningkatan pendapatan perusahaan. Dikatakan oleh O‟Brien (2005) bahwa terdapat faktor-faktor utama yang membuat dasar sehingga perusahaan membangun jaringan telekomunikasi dengan menggunakan situs Web untuk kepentingan bisnisnya.
Menurut O‟Brien (2005) menyatakan bahwa kebanyakan perusahaan membangun situs Web e-business dan e-commerce untuk mencapai enam nilai bisnis utama seperti terlihat pada gambar dibawah, yakni :
 1. Menghasilkan pendapatan baru dari penjualan online,
2. Mengurangi biaya transaksi melalui penjualan online dan dukungan pelanggan,
3. Menarik pelangan baru melalui iklan dan pemasaran Web serta penjualan online,
4. Meningkatkan loyalitas pelanggan saat ini melalui perbaikan dukungan dan layanan
pelanggan Web,
 5. Mengembangkan pasar baru berbasis Web dan saluran distribusi untuk produk yang ada
saat ini,
6. Mengembangkan produk baru berbasis informasi yang dapat diakses di Web.

1.7.         Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang dilakukan pada Bank BNI adalah dengan melalui implementasi bertahap. Penerapan sistem baru pada organisasi dilakukan dengan mengkoordinir aktivitaas pengembangan pelayanan. Perusahaan senantiasa berkomunikasi langsung dengan pengembang dalam penerapan sistem tersebut serta menerbitkan semacam cetak biru untuk merancang pelayanan yang dibangun dengan pendekatan SOA (Serviced oriented Architecture), serta mendorong penggunaan common resources berisi pelayanan - pelayanan yang sudah dikembangkan. Tujuannya adalah agar pengembangan pelayanan yang tengah berjalan bisa berlangsung konsisten. Tata kelola SOA yang baik juga akan mengurangi risiko ketidakserasian pelayanan dan upaya pengembangan yang terlalu berlebihan, dan para pelaksana tetap harus memiliki big picture ketika mereka memulai proyek pengembangan sistem.




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1.         Profil Perusahaan
Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI menjadi bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. Lahir pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, BNI sempat berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2/1946, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank komersial sejak tahun 1955. Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 Oktober 1946 dicetak dan diedarkan oleh Bank Negara Indonesia.
Menyusul penunjukan De Javache Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peran BNI sebagai bank sentral. BNI lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan dan diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa pada tahun 1950 dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Kantor cabang BNI pertama di luar negeri dibuka di Singapura pada tahun 1955.
Peranan BNI untuk mendukung perekonomian Indonesia semakin strategis dengan munculnya inisiatif untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke pada tahun 1960-an dengan memperkenalkan berbagai layanan perbankan seperti Bank Terapung, Bank Keliling, Bank Bocah dan Bank Sarinah. Tujuan utama dari pembentukan Bank Terapung adalah untuk melayani masyarakat yang tinggal di kepulauan seperti di Kepulauan Riau atau daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat seperti Kalimantan. BNI juga meluncurkan Bank Keliling, yaitu jasa layanan perbankan di mobil keliling sebagai upaya proaktif untuk mendorong masyarakat menabung.
Sesuai dengan UU No.17 Tahun 1968 sebagai bank umum dengan nama Bank Negara Indonesia 1946, BNI bertugas memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Segmentasi nasabah juga telah dibidik BNI sejak awal dengan dirintisnya bank yang melayani khusus nasabah wanita yaitu Bank Sarinah di mana seluruh petugas bank adalah perempuan dan Bank Bocah yang memberikan edukasi kepada anak-anak agar memiliki kebiasaan menabung sejak dini. Pelayanan Bank Bocah dilakukan juga oleh anak-anak. Bahkan sejak 1963, BNI telah merintis layanan perbankan di perguruan tinggi saat membuka Kantor Kas Pembantu di Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan. Saat ini BNI telah memiliki kantor layanan hampir di seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta terkemuka di Indonesia.
Sejak berdiri pada tahun 1946, BNI senantiasa menjadi bagian dari dinamika pembangunan perekonomian Indonesia. Dalam kurun waktu lebih dari separuh abad itu juga, BNI telah berkembang menjadi bank nasional yang kokoh dengan pertumbuhan keuangan berkelanjutan. VISI MISI Sebagai bank yang melayani negeri kebanggaan bangsa, BNI ditantang untuk terus mewujudkan komitmen dan meraih prestasi agar senantiasa memberikan layanan dan kinerja yang unggul bagi nasabah dan bangsa Indonesia saat ini dan di masa mendatang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Adapun visi dan misi BNI adalah sebagai berikut :
Visi BNI
Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja
Misi BNI
  1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama.
  2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
  3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
  4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas.
  5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri.

Dalam masa perjalanannya, BNI telah mereposisi identitas korporatnya untuk menyesuaikan dengan pasar keuangan yang dinamis. Identitas pertama sejak BNI berdiri berupa lingkaran warna merah dengan tulisan BNI 1946 berwarna emas melambangkan persatuan, keberanian, dan patriotisme yang memang merefleksikan semangat BNI sebagai bank perjuangan. Pada tahun 1988, identitas korporat berubah menjadi logo layar kapal & gelombang untuk merepresentasikan posisi BNI sebagai Bank Pemerintah Indonesia yang siap memasuki pasar keuangan dunia dengan memiliki kantor cabang di luar negeri. Gelombang mencerminkan gerak maju BNI yang dinamis sebagai bank komersial Negara yang berorientasi pada pasar.
Setelah krisis keuangan melanda Asia tahun 1998 yang mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, BNI melakukan program restrukturisasi termasuk diantaranya melakukan rebranding untuk membangun & memperkuat reputasi BNI. Identitas baru ini dengan menempatkan angka ‘46’ di depan kata ‘BNI’. Kata ‘BNI’ berwarna tosca yang mencerminkan kekuatan, keunikan, dan kekokohan. Sementara angka ‘46’ dalam kotak orange diletakkan secara diagonal untuk menggambarkan BNI baru yang modern.

Gambar 1. Transformasi identitas BNI

BNI memiliki komitmen menjadi fasilitator pembangunan untuk mendukung pertumbuhan industri di Indonesia. Sebagai bagian dari transformasi bisnis, BNI fokus pada delapan sektor industri unggulan yang prospektif: Minyak, Gas, & Pertambangan; Telekomunikasi; Kimia; Agribisnis; Makanan & Minuman; Perdagangan Besar & Eceran; Kelistrikan; dan Konstruksi.
Bisnis BNI saat ini telah disesuaikan dengan segmentasi nasabah dan mengantisipasi permintaan pasar yang semakin dinamis. BNI juga telah melakukan transformasi bisnis dari product centric menjadi customer centric dengan fokus pada Business Banking dan Consumer & Retail. Di segmen Business Banking, BNI menawarkan integrated financial solution bagi nasabah dengan fokus pada delapan sektor industri unggulan. Untuk segmen Consumer & Retail Banking, BNI bertekad menjadi lifetime banking partner bagi para nasabah dengan menyediakan produk dan jasa perbankan di setiap tahapan usia. Untuk melengkapi kebutuhan nasabah di bisnis tresuri & internasional, BNI berkomitmen untuk menjembatani bisnis nasabah dengan mengoptimalkan keberadaan kantor cabang BNI di kota finansial dunia: Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka, London, dan New York. Untuk sector kredit, BNI membago menjadi 3 segmen :
1.    Segmen Usaha Kecil menangani pemberian kredit hingga Rp 15 milyar. Pemberian kredit ini disalurkan melalui Sentra Kredit Kecil (SKC). Saat ini BNI memiliki lebih dari 50 unit SKC yang dapat memfasilitasi kebutuhan kredit nasabah.
2.    Segmen Kredit Menengah mengelola pemberian kredit di atas Rp 15 milyar hingga Rp 150 milyar yang disalurkan melalui Sentra Kredit Menengah (SKM). Sampai dengan saat ini BNI memiliki lebih dari 20 unit SKM di seluruh Indonesia yang siap melayani Anda.
3.    Segmen Korporasi diberikan kepada nasabah korporasi dengan skala yang lebih besar lagi. Sesuai dengan peran BNI sebagai agent of development dan fasilitator dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), penyaluran kredit BNI difokuskan pada delapan sektor industri unggulan yaitu Minyak, Gas, & Pertambangan; Telekomunikasi; Kimia; Agribisnis; Makanan & Minuman; Perdagangan Besar & Eceran; Kelistrikan; dan Konstruksi, sementara penyaluran kredit menengah dan kecil dilakukan dengan lebih terarah dan terintegrasi melalui pendekatan value chain

Peningkatan Shareholders Value
 BNI kembali mencatat sejarah dengan menjual saham perdananya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1996. Dalam sejarah perbankan nasional, BNI menjadi bank negara pertama yang go-public. Bersamaan dengan program divestasi saham pemerintah, BNI menerbitkan saham baru pada tahun 2007 dan 2010 melalui Penawaran Umum Terbatas (right issue) dengan memperluas komposisi kepemilikan saham publik menjadi 40%.
 Dengan meningkatnya kepemilikan publik, BNI dituntut untuk meningkatkan kinerja unggul sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham. Globalisasi juga menuntut industri perbankan untuk selalu meningkatkan kemampuan dalam memberikan solusi perbankan kepada seluruh nasabah. Secara historis BNI fokus pada corporate banking yang didukung dengan infrastruktur retail banking yang kuat. Kini BNI terus berupaya meningkatkan kapitalisasi keduanya menjadi keunggulan BNI.

1.2.         CORE COMPETENCY
BNI mempunyai visi yaitu “Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja“. Sedangkan misi BNI ada 5 yaitu : Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice),  Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor, Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi, Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial, Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik. Sistem informasi teknologi yang diterapkan di BNI didasarkan pada visi dan misi tersebut.  Hal ini diharapkan dapat membuat BNI tetap dapat bertahan dalam industri perbankan nasional yang semakin ketat dan meningkatkan daya saing BNI pada tingkat yang lebih luas.
Sistem informasi teknologi pada BNI diharapkan meningkatkan daya saing BNI seiring dengan indikator jumlah customer  yang semakin bertambah, segmentasi pasar menjadi semakin terarah dengan memanfaatkan sistim informasi yang ada. Strategi pencapaian target setiap segmen menjadi informatif dan update. Hal ini memudahkan setiap segmen melihat pencapaiannya dan membuat setiap segmen merencanakan langkah-langkah yang strategis untuk mencapai target pada setiap segmen. Sistem informasi teknologi memberikan informasi kepada BNI untuk melakukan benchmarking terhadap bank lain. Langkah ini merupakan suatu syarat untuk mampu bersaing pada dunia perbankan.

1.3.     STAKEHOLDERS
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI sangat memahami  pentingnya untuk mengetahui dan memenuhi kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders). BNI mendefinisikan siapa saja yang datang ke dalam kontak dengan Bank sebagai stakeholder. Di bawah ini dijelaskan beberapa kelompok tertentu dengan siapa  berusaha untuk memperluas hubungan dengan semua para pemangku kepentingan.

1.4.     PEMEGANG SAHAM 
BNI mencatat sejarah dengan menjual saham perdananya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1996. Dalam sejarah perbankan nasional, BNI menjadi bank negara pertama yang go-public. Bersamaan dengan program divestasi saham pemerintah, BNI menerbitkan saham baru pada tahun 2007 dan 2010 melalui Penawaran Umum Terbatas (right issue) dengan memperluas komposisi kepemilikan saham publik menjadi 40%. Dengan meningkatnya kepemilikan publik, BNI dituntut untuk meningkatkan kinerja unggul sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham.  Pemegang Saham atau stockholder adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka.  Globalisasi juga menuntut industri perbankan untuk selalu meningkatkan kemampuan dalam memberikan solusi perbankan kepada seluruh nasabah. Secara historis BNI focus pada corporate banking yang didukung dengan infrastruktur retail banking yang kuat. Kini BNI terus berupaya meningkatkan kapitalisasi keduanya menjadi keunggulan BNI.

1.5.         KARYAWAN BANK 
Karyawan merupakan salah satu stakeholders penting bagi BNI. Untuk itu diperlukan system information management yang baik guna menjadi media komunikasi dan proses pengambilan keputusan bagi karyawan dan perusahaan. Di akhir tahun 2013, jumlah karyawan yang dimiliki BNI sebanyak 26.100 orang yang tersebar di seluruh Indonesia melalui ke-1.693 outlet domestik dan di luar negeri melalui cabang-cabang di New York, London, Tokyo, Hong Kong, Singapura dan Osaka. Tersedianya karyawan dengan jumlah sebesar itu didasari atas kompetensi pegawai masing-masing dan selanjutnya disesuaikan dengan bidang kerjanya yang menempati semua lini bisnis dan operasional. 

1.6.           PELANGGAN
Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga (DPK). BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak. Sebagai salah satu lembaga intermediary, BNI menawarkan layanan penyimpanan dana pihak ketiga (DPK) maupun fasilitas pinjaman baik pada segmen korporasi, menengah, maupun kecil serta layanan jasa (services). Dengan produk & layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah di semua segmen, BNI yakin dapat menjadi Bank of Choice. Bisnis BNI saat ini telah disesuaikan dengan segmentasi nasabah dan mengantisipasi permintaan pasar yang semakin dinamis. BNI juga telah melakukan transformasi bisnis dari product centric menjadi customer centric dengan fokus pada Business Banking dan Consumer & Retail. Di segmen Business Banking, BNI menawarkan integrated financial solution bagi nasabah dengan fokus pada delapan sektor industri unggulan. Untuk segmen Consumer & Retail Banking, BNI bertekad menjadi lifetime banking partner bagi para nasabah dengan menyediakan produk dan jasa perbankan di setiap tahapan usia. Untuk melengkapi kebutuhan nasabah di bisnis tresuri & internasional, BNI berkomitmen untuk menjembatani bisnis nasabah dengan mengoptimalkan keberadaan kantor cabang BNI di kota finansial dunia : Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka, London, dan New York. BNI dan begitu juga bank lain pada umumnya memiliki kewajiban bahwa pelanggan diperlakukan dengan adil dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan / nasabah. 

1.7.           MASYARAKAT 
Bank telah membentuk sistem untuk membangun  sosial dan lingkungan, pertimbangan ke dalam proses pengadaan. Sistem ini selalu diperbaiki dari waktu ke waktu. Pemasok (misalnya) juga memerlukan informasi yang lebih informative agar dapat menawarkan kebutuhan apa yang diperlukan oleh BNI. Seringkali BNI mengadakan gathering dengan elemn masyarakat untuk melihat  pendekatan baru untuk mengelola risiko sosial dan lingkungan .

1.8.         PEMERINTAH
Pemerintah sangat berperan besar dalam pembangunan perbankan di Indonesia melalui Bank Indonesia, saat ini sudah mulai di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peran yang dilakukan pemerintah adalah berupa regulasi – regulasi yang berhubungan dengan semua mekanisme pengelolaan perbankan di bidang operasional perbankan yang menyangkut  lalu lintas giral, system kliring dan juga semua prosedur yang berhubungan dengan hal tersebut.  System pengawasan yang dibuat juga sangat mendukung BNI dalam hal mengelola bank secara komprehensif. Contoh lembaga lain yang terlibat dalam hal ini selain BI dan OJK adalah LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dimana sangat penting bagi BNI dalam memberi kepercayaan ke nasabah, bahwa simpanan mereka di bank adalah dijamin oleh pemerintah. Intinya, pemerintah selalu mendukung dan berperan besar dalam perkembangan perbankan di Indonesia.

v Berbagai faktor pendukung keberhasilan BNI

  • Jaringan yang luas dan bertumbuh pesat dengan lebih dari 1.636 outlet dalam negeri, 5 (lima) kantor cabang di luar negeri (London, New York, Tokyo, Singapura, Hongkong), 1 (satu) sub branch di Osaka, BNI Remittance Ltd di Hong Kong dan Orchard Remittance Center di Singapore. BNI juga mempunyai representative office sebanyak 11 representative di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
  • Sentralisasi layanan pemrosesan dokumen telah berstandar internasional (sertifikasi ISO 9001:2008)
  • Pemrosesan dokumen yang cepat dengan komitmen “same day services” didukung dengan infrastruktur teknologi tercanggih dan analis dokumen berpengalaman di bidang trade finance dan bersertifikasi (Certified Documentary Credit Spesialist – CDCS)
  • Tersedianya Marketing Representative Officer (MRO) yang berfungsi sebagai tenaga pemasar dan advisory trade bagi nasabah.
  • Pelaksanaan transaksi trade finance dengan prinsip kehati-hatian dan mitigasi resiko yang terintegrasi dan komprehensif.
  • Produk transaksi trade finance yang dikembangkan sesuai kebutuhan pasar

v Kelebihan sistem informasi manajemen

§  Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi system informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
§  Memperkenalkan inovasi dalam bisnis Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanyaATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah system reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh  perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut,maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
§  Membangun sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.




v Kekurangan Sistem Informasi Manajemen

§  kurang kuatnya security system pada Bank BNI, hal ini dibuktikan dengan terjadinya pembobolan 70 rekening nasabah di daerah Pontianak pada tahun 2016. Meskipun dapat kita ketahui bahwa cyber crime dapat menyerang siapapun dan celah manapun, akan tetapi menjadi pelajaran bagi seluruh entitas untuk membangun sistem keamanan informasi yang kuat agar stakeholder merasa aman untuk bekerjasama, terutama dalam hal ini nasabah BNI yang merasa aman untuk menyimpan modalnya di BNI. 
§ memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja banyak tergantikan oleh teknologi-teknologi yang ada, karena dengan teknologi tersebut perusahaan merasa lebih di untungkan, sehin.
§ dengan adanya Sistem Informasi Manajemen tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap Sistem Informasi Manajemen tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.






BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
BNI sebagai salah satu Bank BUMN dan juga merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia selalu melakukan inovasi dalam berbagai bidang agar menjadi leading company dalam industry perbankan di Indonesia. Salah satu hal strategis yang harus dilakukan adalah berinovasi dalam bidang Information Technology.  Banyaknya unit dan Karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk luar negeri merupakan keuntungan tersendiri dan tentunya membutuhkan system informasi management yang baik untuk menunjang hal itu semua, terutama internetworking. Saat ini BNI mengimplementasikan hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,ekstranet).
  Pada dasarnya niat baik BNI dalam mengambil keputusan dalam mengembangkan BNI Internet Banking itu sudah sangat baik, karena didasari oleh rasa dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan fasilitas dan kualitas kinerja secara terus-menerus. Dengan keputusan mengembangkan BNI Internet Banking ini sudah membantu customer dalam mengefisiensikan waktunya. Namun tetap, perbaikan dan pengembangan kualitas baik sistem maupun SDMnya itu harus dilakukan secara berkesinambungan agar pelayanan-pelayanan yang diberikan BNI memberikan kepuasan terhadap nasabahnya.

1.3   Saran
  • Menjaga hubungan baik dengan nasabah, dengan jalan para karyawan bank berusaha ramah, sopan dan melayani nasabah sebaik mungkin.
  • Sumber dana yang di miliki bank BNI hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya khusus dalam bidang perbankan dan meningkatkan produktifitas dan tanggung jawab dalam bekerja.
  • BNI harus mempersiapkan diri dalam mengembangkan system informasi manajemen yang tepat ke depan. Untuk itu terdapat challenges dan strategi yang selayaknya diterapkan oleh Bank BNI. Beberapa yang perlu dikembangkan lebih lanjut adalah dalam hal :
1.     Komunikasi 2 arah dari pengguna internet dengan BNI, misalnya dalam hal tindak lanjut informasi produk, penjualan, perhitungan, dan lain-lain.
2.     Sistem perbankan untuk mendukung kegiatan perbankan:
a.     Branchless banking
b.     Aktivitas penjualan sekaligus pengajuan pinjaman, Analisa kredit (scoring), dilokasi nasabah
c.     Aktivitas collection di lokasi nasabah








DAFTAR PUSTAKA

O‟Brien, James A. Management Information Systems:Managing Information Technology in The Internetworked Enterprise.  1999. International Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.
O‟Brien James A; Pengantar Sistim Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005
Maryono, Y, dan Istiana B,P. (2008), “Teknologi Informasi dan Komunikasi”, Edisi Pertama, Quadra:Jakarta







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, Perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global

SIM, NURTIEKA APRILIANI, HAPZI ALI, OPSI MEMBUAT BLOG DAN DATABASE DENGAN MS ACCESS, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017