IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PT BANK NEGARA INDONESIA ( BNI )
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
PROF. DR. IR.
HAPZI ALI, MM, CMA
Disusun oleh :
NURTIEKA APRILIANI
43215010239
FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS
AKUNTANSI
ABSTRAK
BNI
merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki + 950
cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 5 cabang luar negeri, yaitu
London, Tokyo, Singapore, Hong Kong dan New York. Sampai saat ini BNI memiliki
lebih dari 7,5 juta nasabah ( + 6.000 nasabah di antaranya
adalah nasabah private banking ), + 2300 ATM ditambah + 5000
ATM LINK dan + 5000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking
24 jam BNI Call, serta SMS Banking untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan
puluhan fitur. Saat ini, BNI melakukan pengembangan sistem transaksi baru
melalui internet-banking.
Keputusan Bank BNI dalam
pemanfaatan teknologi informasi (TI), tujuannya adalah memudahkan dan memuaskan
nasabah yang umumnya sangat membutuhkan layanan yang convenience, yakni
tersedianya channel access yang banyak, aman, nyaman dan layanan 24 jam. BNI
Internet Banking adalah salah satu fasilitas layanannya, yang memudahkan
nasabah dari mulai cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran
tagihan dan pembelian voucher prabayar melalui jaringan internet. Untuk dapat
mendukung pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan suatu sistem informasi
yang sesuai dengan business proses perusahaan dan dukungan dari sumberdaya
manusia perusahaan.
Makalah ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
sistem informasi yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia ( BNI ). Didasarkan
dari tinjauan mengenai implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaan
tersebut.
BNI sebagai salah satu Bank BUMN dan juga merupakan salah satu bank
terbesar di Indonesia selalu melakukan inovasi dalam berbagai bidang agar
menjadi leading company dalam industry perbankan di Indonesia. Salah satu hal
strategis yang harus dilakukan adalah berinovasi dalam bidang Information
Technology. Banyaknya unit dan Karyawan
yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk luar negeri merupakan keuntungan
tersendiri dan tentunya membutuhkan system informasi management yang baik untuk
menunjang hal itu semua, terutama internetworking. Saat ini BNI
mengimplementasikan hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI
(teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,ekstranet).
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………...…………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….…………………..4
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah……………………………………………………………..4
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
1.1.
Landasan teori ………………………………………………………………………...5
1.2.
INTERNET WORKING ……………………………………………………………...6
1.3.
INTRANET, EXTRANET, INTERNET …………………………………………….6
1.4.
INTRANET …………………………………………………………………………..7
1.5.
EXTRANET ………………………………………………………………………….7
1.6.
INTERNET…………………………………………………………………………...8
1.7.
Metode Pengembangan Sistem……………………………………………………….9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1
Profil Perusahaan…………………………………………………………………….10
1.2
CORE COMPETENCY……………………………………………………………...12
1.3
STAKEHOLDERS…………………………………………………………………..12
1.4
PEMEGANG SAHAM………………………………………………………………12
1.5
KARYAWAN BANK……………………………………………………………….13
1.6
PELANGGAN……………………………………………………………………….13
1.7
MASYARAKAT…………………………………………………………………….13
1.8
PEMERINTAH………………………………………………………………………13
Berbagai
faktor pendukung keberhasilan BNI………………………………………...14
Kelebihan
sistem informasi manajemen………………………………………………14
Kekurangan
Sistem Informasi Manajemen……………………………………………15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………17
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem informasi
manajemen sering sekali disingkat dengan SIM, hasil dari SIM umumnya selalu
menjadi pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam sebuah organisasi.
Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai macam pekerjaan yang
ada hubungannya dengan analisis manajemen selalu dapat diselesaikan dengan
cepat. Sistem Informasi Manajemen dapat berjalan secara baik jika didukung
dengan teknologi yang canggih, sumber daya manusia yang berkualitas dan
komitmen organisasi. Sistem Informasi Manajemen sangat berguna untuk mendukung
fungsi manajemen, operasional dan pengambilan suatu keputusan.
Kegiatan SIM
juga dapat mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan dan sangat penting
untuk kelangsungan perusahaan. Jadi perusahaan harus memiliki komitmen untuk
menjalankan Sistem Informasi Manajemen, supaya berbagai proses pada perusahaan
termasuk proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tentunya dapat
memberikan keuntungan juga.
Perkembangan
teknologi di dunia termasuk Indonesia saat ini semakin berkembang. Hal ini
dapat dilihat dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi untuk membantu
segala macam aktivitas kehidupan. Teknologi juga digunakan untuk meningkatkan
kualitas masingmasing individu dalam menghadapi perkembangan teknologi.
Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan bagian dari
mata rantai dalam dunia Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS).
Optimalisasi waktu dan biaya merupakan aspek penting dalam pengambilan
keputusan untuk menggunakan teknologi. Penggunaan teknologi dilakukan guna
mengoptimalkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Penerapan sistem informasi
pada suatu organisasi dapat dilakukan dengan menerapkan salah bentuk teknologi
komunikasi yang sedang berkembang saat ini yang disebut sebagai internetworking.
Internetworking sendiri adalah suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan
yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet,
intranet, ekstranet) yang bertujuan utama untuk meningkatkan nilai bisnis dari
perusahaan dengan mengatasi kendala yang disebabkan oleh faktor geografis dan
perbedaan waktu, sehingga dapat berkomunikasi secara handal dan efisien dengan
mitra bisnis dan stakeholder lainnya. Hal ini dapat menunjang ketersediaaan
informasi pada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak,
perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut.
1.2.
Tujuan Pembuatan Makalah
Mengetahui kelebihan dan kelemahan system informasi
yang ada pada Bank BNI. Menganalisis implementasi sistem informasi manajemen
pada perusahaan serta pengaruhnya terhadap keberhasilan perusahaan. Dan sebagai
pemenuhan salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM).
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
1.1.
Landasan teori
Sistem informasi merupakan tatanan yang
terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada (manusia, hardware,
software, data dan jaringan) yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya
sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal
penyebarannya (O‟Brien, 2002). Sistem Informasi menyediakan informasi untuk
medukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan pada
organisasi. Setidaknya terdapat enam fungsi dari sistem informasi, yaitu :
1. Medukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis
seperti akuntansi, finance, manajemen sumber daya manusia, menajemen operasi
dan pemasaran,
2. Kontributor utama dalam mendukung efisiensi
kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada
kustomer dan kepuasan customer,
3. Sumber informasi utama bagi manajer dalam
mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif,
4. Bagian yang penting dari upaya pengembangan
produk dan jasa yang kompetitif, sehingga dapat memberikan keunggulan
kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global,
5. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan
biayanya dalam menjalankan bisnis, sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya
yang prima,
6. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan
menantang bagi masyarakat.
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan teknologi menjadi komponen
yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi baik bergerak di bidang
bisnis maupun non bisnis. Lebih jauh, saat ini sistem informasi berbasis
internet yang penggunaannya yang semakin luas dan semakin canggih dalam hal
kecepatan, ketepatan dan up to date informasi. Tujuan dari penggunaan teknologi
dan sistem informasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi segala
sesuatunya termasuk proses bisnis, penentuan strategi bisnis, pengambilan
keputusan, dan hal-hal yang bisa membantu percepatan tanpa meninggalkan
keakuratan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual perusahaan dan meningkatkan
memenangkan persaingan di pasar.
Melihat dari
perannya yang cukup vital didalam suatu organisasi, maka sistem informasi tidak
bisa dianggap sebagai pendukung belaka, namun lebih dari itu. Sudah semestinya sistem informasi bisa
dijadikan patokan bagi perusahaan untuk maju dan meraih kesuksesan dengan
cepat, tepat dan meraih keuntungan dengan cepat pula. Untuk menjawab segala
tantangan bisnis dan dalam mengahadapi globalisasi, system informasi menjadi
solusi yang tepat bagi para eksekutif dan para mengambil keputusan dalam
membantu proses pengembangan dan memajukan perusahaan. Dalam hal pengembangan
bisnis, seseorang dapat mendesain dan menganalisis suatu permasalahan suatu
aplikasi system informasi berdasarkan kebutuhan yang ada. Hal yang menjadi dasar dalam aplikasi system
informasi adalah adanya etika yang mesti dijaga. Etika yang menjadi dasar itu salah satunya adalah
system yang dibangun berdasarkan prinsip tanggung jawab dan moral yang dijaga. Dengan moral dan bertanggung jawab, sehingga
informasi yang dibangun tidak melulu untuk kepentingan sesaat dan kepentingan
yang memihak, namun untuk keberlangsungan dan kemaslahatan semua pihak. Dari
sisi karier, individu ataupun organisasi yang menguasai system informasi
memungkinkan dengan mudah untuk memahami tentang permasalahan yang ada dan
mencarikan solusi yang terbaik, tepat dan efisien sesuai peruntukannya.
1.2.
INTERNET WORKING
Internetworking adalah merupakan suatu abstraksi
yang kuat yang memperbolehkan pembahasan kompleksitas dari teknologi komunikasi
beragam di bawahnya. Dengan menyembunyikan detail dari setiap perangkat keras
jaringan dan menyediakan sua tu lingkungan komunikasi tingkat tinggi. Tujuan utama dari Internetworking adalah interoperabilitas
yang maksimun, yaitu memaksimalkan kemampuan program pada sistem komputer yang
berbeda dan sistem jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi secara handal dan
efisien. Ini akan menunjang ketersediaaan informasi pada sistem komputer dan jaringan
yang beragam, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari
informasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan internet
telah mengubah bisnis menjadi network enterprise. Internet, web, intranet dan
ekstranet telah membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh
stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta
pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling
terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya secara
lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar yang
semakin mengglobal. Sedangkan internetworking sendiri dapat diartikan sebagai
suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI
(teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,ekstranet). Internetworking muncul dari keinginan para
pemakai jaringan lokal untuk berkomunikasi dengan jaringan lokal lainnya atau
barangkali dengan sebuah jaringan berjarak jauh. Sebuah organisasi / perusahaan
dalam memenuhi kebutuhannya mungkin menggunakan jaringan yang berbeda dengan
alasan sebagai berikut: a. Perkembangan dan tujuan yang berbeda dari tiap
organisasi/perusahaan b. Jarak antar lokasi tiap bagian yang mungkin berjauhan
c. Letak geografis (mis: ruang, bangunan) dari tiap organisasi/perusahaan
Internetworked enterprises adalah perusahaan atau organisasi yang menggunakan
internetworking dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya (O‟Brien, 2002).
Seluruh proses pertukaran informasi dalam bentuk apa pun (suara, data, teks,
gambar, audio, video) dilakukan dengan melalui jaringan berbasis komputer.
Dengan digunakannya jaringan telekomunikasi, seperti internet, intranet, dan
ekstranet, perusahaan dapat mengurangi biaya, mempersingkat waktu pemrosesan
bisnis, mendukung e-commerce, memperbaiki kerja sama kelompok kerja,
mengembangkan proses operasional online berbagai sumber daya, mengunci
pelanggan dan pemasok serta mengembangkan jasa dan produk baru. Dengan demikian
peranan telekomunikasi lebih strategis dan vital bagi bisnis yang harus terus
menerus mencari cara baru untuk bersaing baik di pasar domestik maupun pasar
global. Jaringan yang terbentuk di dalam sistem terdistrinbusi dibangun dari
berbagai macam media transmisi, termasuk kabel, transmisi fiber optis, maupun
jaringan menggunakan sistem wireless; hardware yang didalamnya termasuk
routers, switch, bridge, hub, repeater, dan network interface lainnya selain
itu software yang termasuk di dalamnya protokol stack, pengatur komunikasi, dan
driver. Seluruh fungsi dan performa dari sistem terdistribusi tergantung dari
seluruh aspek yang ada pada ketiga unsur diatas. Kita harus menghubungkan
antara fungsionalitas hardware dan software yang menyediakan fasilitas
komunikasi untuk sistem terdistribusi, hal semacam ini disebut dengan
communication subsystem. Komputer dan semua peripheral lain yang menggunakan
jaringan untuk tujuan komunikasi disebut sebagai host. Sedangkankan istilah
node digunakan untuk semua komputer dan switch yang termasuk ke dalam sebuah
jaringan. Ada 3 jenis jaringan yang dipergunakan dalam internetworking, yaitu
intranet, ekstranet dan internet. Ketiga jenis tersebut memiliki ruang lingkup
yang berbeda-beda.
1.3.
INTRANET, EXTRANET, INTERNET
Intranet, ekstranet, dan internet merupakan jaringan
telekomunikasi yang memiliki peranan penting dan luas dalam mencapai tujuan
strategis, manajemen, dan operasional perusahaan. Jaringan ini sebagai
teknologi sistem terbuka yang menggunakan jaringan internet sebagai teknologi
dasarnya. Sistem terbuka adalah sistem
informasi yang menggunakan standar umum untuk hardware, software, aplikasi dan
jaringan seperti internet, ekstranet, dan intranet. Sistem jaringan ini memberikan
konektivitas yang lebih besar yakni kemampuan komputer jaringan dan alat
lainnya untuk dapat dengan mudah mengakses dan saling berkomunikasi serta
berbagi informasi. Sehingga internet, ekstranet, dan intranet mampu menciptakan
lingkungan komputasi yang terbuka untuk diakses dengan mudah oleh pemakai akhir
dan sistem komputer akhir berjaringan.
1.4.
INTRANET
Intranet adalah
jaringan di dalam organisasi yang menggunakan teknologi internet
(seperti server dan browser web, protocol jaringan TCP/IP, database dan
publikasi dokumen hypermedia HTML, dan lain-lain) untuk menyediakan lingkungan
yang mirip dengan internet di dalam perusahaan, yang digunakan untuk
memungkinkan saling berbagi informasi, komunikasi, kerjasama, dan dukungan bagi
proses bisnis. Dalam penggunaan intranet, perusahaan akan melindungi hal-hal
kritis dengan ukuran keamanan tertentu agar tidak mudah diakses oleh pihak
lain. Ukuran keamanan yang bisa digunakan seperti password, enkripsi, dan
firewall sehingga hanya dapat diakses melalui internet oleh pemakai yang
memiliki otoritas. Intranet merupakan
jaringan informasi intenal suatu perusahaan atau organisasi yang prinsip
kerjanya sama dengan internet.
Intranet dapat diartikan sebagai bentuk privat dari
internet atau internet yang penggunaannya terbatas pada suatu organisasi/perusahaan.
Akses intranet memerlukan identifikasi pengguna dan password sehingga hanya
dapat diakses oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan tersebut.
Intranet biasanya digunakan untuk membagi kalender/jadwal kegiatan, dokumen,
dan sarana diskusi internal yang tertutup, sehingga tidak dapat diakses oleh
pihak luar. Teknologi dan konsep internet seperti client-server dan protokol
internet seperti HTTP dan FTP juga digunakan untuk membangun sebuah intranet.
Keuntungan penggunaan intranet bagi suatu organisasi atau perusahaan :
produktivitas kerja, efisiensi waktu, komunikasi, sistem publikasi web,
efektifitas biaya, keseragaman informasi, meningkatkan kerjasama. Namun
intranet juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu : informasi yang salah atau tidak
sesuai sehingga mengurangi efektifitasnya, interaksi di intranet yang mungkin
tidak bertanggung jawab, perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam menggunakan
intranet, perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan intranet di
sebuah organisasi atau perusahaan dan bisa terjasi overload (data penuh) akibat
pengiriman pesan antar pengguna yang tidak terkontrol dengan baik. Yang perlu
menjadi perhatian dalam intranet apabila sebagian informasi organisasi tersebut
ingin diekspose agar dapat di akses jaringan luar (internet) adalah firewall
dan router (intranet ini akan menjadi ekstranet).
1.5.
EXTRANET
Extranet merupakan jaringan telekomunikasi yang
dibangun untuk dapat menghubungkan antara suatu organisasi/ perusahaan dengan
mitra bisnisnya melalui sistem aplikasi. Menurut O‟Brien (2005) menjelaskan
bahwa ekstranet adalah hubungan jaringan yang
menggunakan teknologi internet untuk saling menghubungkan intranet suatu
bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok, dan mitra bisnis lainnya.
Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang
dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan Perusahaan dapat menggunakan
jaringan privat virtual yang dapat menetapkan hubungan jaringan privat langsung
antarmereka atau menciptakan hubungan internet yang aman antar mereka. Dalam menjaga keamanan ,perusahaan juga dapat
menerapkan enkripsi untuk data yang sensitive dan sistem firewall sendiri untuk
memberikan keamanan yang memadai. Dengan demikian, ekstranet memungkinkan
pihak-pihak seperti pelanggan, pemasok, konsultan, subkontraktor, prospek
bisnis, dan pihak lain untuk mengakses situs Web intranet tertentu dan database
perusahaan. Bagi perusahaan yang menginginkan biaya lebih rendah dan masih
memiliki kecepatan internet, ekstranet merupakan solusi yang tepat. Ekstranet
menggunakan intenet untuk komunikasi dan menggunakan browser standar untuk
menavigasi situs dan bertukar data. Metode-metode enkripsi yang menjaga
kerahasiaan pesan juga mudah digunakan. Adapun contoh aplikasi yang dapat
digunakan dalam ekstranet adalah Lotus Notes. Ekstranet mempunyai dasar
intrastruktur sama dengan internet, seperti TCP/IP Protocols, server, e-mail
dan browser Web.
Tetapi ekstranet menggunakan Virtual Private Network
(VPN) untuk membuat komunikasi melalui internet lebih aman. Ekstranet banyak
sekali digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dan mendistribusikan
informasi ke pihak-pihak luar yang terkait. Adapun sistem ekstranet yang handal
harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Corporate security policy;
b. Periodic security audit;
c. Well defined rules for granting access to the
extranet systems;
d. Firewalls;
e. Logging and analysis.
Sebagai suatu jaringan, ekstranet memiliki kelebihan
dan kekurangan. Adapun kelebihan dari ekstranet adalah :
a. Proses dan arus informasi lebih cepat;
b. Peningkatan dalam efektivitas berbisnis;
c. Mengurangi biaya komunikasi, transportasi maupun
administrasi;
d. Mengurangi penggunaan kertas;
e. Akses draft dokumen serta presentasi multimedia
untuk komentar ataupun persetujuan
klien;
f. Melihat proyek-proyek yang lalu sebagai
perbandingan.
Sedangkan kelemahan dari jaringan ekstranet, antara
lain : biaya tinggi pada awal pengembangan dan membutuhkan staf ahli untuk
mengembangkan ekstranet.
1.6.
INTERNET
Pengertian Internet berasal dari kata International
Networking, merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk
jaringan computer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional),
yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, sedangkan dari segi ilmu
pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya
terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks,
grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik. Dari
segi komunikasi internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk
melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun di dalam lingkungan
perkantoran. Semua komputer yang terhubung ke internet dapat mengakses semua
informasi yang terdapat di internet secara gratis. Internet dapat digunakan
sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain tanpa
dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan internet yang sangat
penting adalah sebagai sumber data dan informasi serta sebagai sarana
pertukaran data dan informasi. Pada awalnya internet adalah suatu jarangan
komputer yang dibentuk oleh Departemen Amerika Serikat pada awal tahun 60 an,
pada waktu itu mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dengan
software computer berbabis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang
tidak terhingga melalui saluran telepon. Aplikasi-aplikasi di intenet saat ini
sangat banyak dan akan terus berkambang seiring dengan kemajuan teknologi
informasi dan kebutuhan yang beragam di berbagai bidang. Aplikasi internet yang
sering digunakan antara lain Word Wide Web (www), E-mail, Mailing List
(millis), Newsgroup, Internet Relay Chat, File Transfer Protocol (FTP), Telnet,
Gopher, VoIP (Voice over Internet Protocol), dan lain-lain.
Secara umum, nilai bisnis dengan menggunakan
jaringan tren telekomunkasi seperti internet, intranet, ekstranet, dan jaringan
telekomunikasi lainnya adalah dapat mengurangi biaya, mempersingkat waktu
pemrosesan bisnis, mendukung e-commerce,
memperbaiki kerjasama kelompok kerja,mengembangkan proses operasional
online, berbagi sumberdaya, mengunci
pelanggan dan pemasok, serta mengembangkan produk jasa dan produk baru.
Sehingga menjadikan jaringan telekomunikasi ini menjadi lebih strategis dan
vital dalam bisnis yang harus terus mampu bersaing.
Internet sebagai jaringan telekomunikasi menyediakan
aplikasi yang sangat penting digunakan untuk kerjasama antara mitra bisnis,
hubungan dengan pelanggan dan pemasok serta untuk kepentingan e-commerce.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh O‟Brien bahwa penggunaan bisnis di internet
telah meluas dari hanya sekedar pertukaran informasi secara elektronik ke
aplikasi strategi bisnis. Perusahaan menggunakan teknologi internet untuk
beberapa kegiatannya seperti pemasaran, penjualan, dan aplikasi manajemen dalam
hubungannya dengan pelanggan serta aplikasi bisnis lintas fungsi, aplikasi
dalam bidang teknik, manufaktur, sumberdaya, dan akuntansi.
Nilai bisnis lainnya dengan menggunakan internet
adalah peluang besar dalam memperoleh pelanggan baru dengan produk dan
pemasaran yang inovatif, mempertahankan pelanggan saat ini melalui perbaikan
hubungan dan layanan, dan peningkatan pendapatan perusahaan. Dikatakan oleh
O‟Brien (2005) bahwa terdapat faktor-faktor utama yang membuat dasar sehingga
perusahaan membangun jaringan telekomunikasi dengan menggunakan situs Web untuk
kepentingan bisnisnya.
Menurut O‟Brien (2005) menyatakan bahwa kebanyakan
perusahaan membangun situs Web e-business dan e-commerce untuk mencapai enam
nilai bisnis utama seperti terlihat pada gambar dibawah, yakni :
1.
Menghasilkan pendapatan baru dari penjualan online,
2. Mengurangi biaya transaksi melalui penjualan
online dan dukungan pelanggan,
3. Menarik pelangan baru melalui iklan dan pemasaran
Web serta penjualan online,
4. Meningkatkan loyalitas pelanggan saat ini melalui
perbaikan dukungan dan layanan
pelanggan Web,
5.
Mengembangkan pasar baru berbasis Web dan saluran distribusi untuk produk yang
ada
saat ini,
6. Mengembangkan produk baru berbasis informasi yang
dapat diakses di Web.
1.7.
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang dilakukan pada Bank
BNI adalah dengan melalui implementasi bertahap. Penerapan sistem baru pada organisasi
dilakukan dengan mengkoordinir aktivitaas pengembangan pelayanan. Perusahaan
senantiasa berkomunikasi langsung dengan pengembang dalam penerapan sistem
tersebut serta menerbitkan semacam cetak biru untuk merancang pelayanan yang
dibangun dengan pendekatan SOA (Serviced oriented Architecture), serta
mendorong penggunaan common resources berisi pelayanan - pelayanan yang sudah
dikembangkan. Tujuannya adalah agar pengembangan pelayanan yang tengah berjalan
bisa berlangsung konsisten. Tata kelola SOA yang baik juga akan mengurangi
risiko ketidakserasian pelayanan dan upaya pengembangan yang terlalu
berlebihan, dan para pelaksana tetap harus memiliki big picture ketika mereka
memulai proyek pengembangan sistem.
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.1.
Profil Perusahaan
Didirikan pada
tanggal 5 Juli 1946, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI menjadi
bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. Lahir pada
masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, BNI sempat berfungsi sebagai
bank sentral dan bank umum sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang No. 2/1946, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank
komersial sejak tahun 1955. Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai alat
pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 Oktober
1946 dicetak dan diedarkan oleh Bank Negara Indonesia.
Menyusul
penunjukan De Javache Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda
sebagai bank sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peran BNI sebagai
bank sentral. BNI lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan dan diberikan hak
untuk bertindak sebagai bank devisa pada tahun 1950 dengan akses langsung untuk
transaksi luar negeri. Kantor cabang BNI pertama di luar negeri dibuka di
Singapura pada tahun 1955.
Peranan BNI untuk
mendukung perekonomian Indonesia semakin strategis dengan munculnya inisiatif
untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke pada tahun
1960-an dengan memperkenalkan berbagai layanan perbankan seperti Bank Terapung,
Bank Keliling, Bank Bocah dan Bank Sarinah. Tujuan utama dari pembentukan Bank
Terapung adalah untuk melayani masyarakat yang tinggal di kepulauan seperti di
Kepulauan Riau atau daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat
seperti Kalimantan. BNI juga meluncurkan Bank Keliling, yaitu jasa layanan
perbankan di mobil keliling sebagai upaya proaktif untuk mendorong masyarakat
menabung.
Sesuai dengan UU
No.17 Tahun 1968 sebagai bank umum dengan nama Bank Negara Indonesia 1946, BNI
bertugas memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan
ekonomi nasional.
Segmentasi nasabah
juga telah dibidik BNI sejak awal dengan dirintisnya bank yang melayani khusus
nasabah wanita yaitu Bank Sarinah di mana seluruh petugas bank adalah perempuan
dan Bank Bocah yang memberikan edukasi kepada anak-anak agar memiliki kebiasaan
menabung sejak dini. Pelayanan Bank Bocah dilakukan juga oleh anak-anak. Bahkan
sejak 1963, BNI telah merintis layanan perbankan di perguruan tinggi saat
membuka Kantor Kas Pembantu di Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan. Saat
ini BNI telah memiliki kantor layanan hampir di seluruh perguruan tinggi negeri
maupun swasta terkemuka di Indonesia.
Sejak
berdiri pada tahun 1946, BNI senantiasa menjadi bagian dari dinamika
pembangunan perekonomian Indonesia. Dalam kurun waktu lebih dari separuh abad
itu juga, BNI telah berkembang menjadi bank nasional yang kokoh dengan
pertumbuhan keuangan berkelanjutan. VISI MISI Sebagai bank yang melayani negeri
kebanggaan bangsa, BNI ditantang untuk terus mewujudkan komitmen dan meraih
prestasi agar senantiasa memberikan layanan dan kinerja yang unggul bagi
nasabah dan bangsa Indonesia saat ini dan di masa mendatang sesuai dengan visi
dan misi perusahaan. Adapun visi dan misi BNI adalah sebagai berikut :
Visi BNI
Menjadi Lembaga
Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja
Misi BNI
- Memberikan layanan prima dan solusi
yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan
utama.
- Meningkatkan nilai investasi yang
unggul bagi investor.
- Menciptakan kondisi terbaik bagi
karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
- Meningkatkan kepedulian dan tanggung
jawab kepada lingkungan dan komunitas.
- Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan
dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri.
Dalam masa
perjalanannya, BNI telah mereposisi identitas korporatnya untuk menyesuaikan
dengan pasar keuangan yang dinamis. Identitas pertama sejak BNI berdiri berupa
lingkaran warna merah dengan tulisan BNI 1946 berwarna emas melambangkan
persatuan, keberanian, dan patriotisme yang memang merefleksikan semangat BNI
sebagai bank perjuangan. Pada tahun 1988, identitas korporat berubah menjadi
logo layar kapal & gelombang untuk merepresentasikan posisi BNI sebagai
Bank Pemerintah Indonesia yang siap memasuki pasar keuangan dunia dengan
memiliki kantor cabang di luar negeri. Gelombang mencerminkan gerak maju BNI
yang dinamis sebagai bank komersial Negara yang berorientasi pada pasar.
Setelah krisis
keuangan melanda Asia tahun 1998 yang mengguncang kepercayaan masyarakat
terhadap perbankan nasional, BNI melakukan program restrukturisasi termasuk
diantaranya melakukan rebranding untuk membangun & memperkuat reputasi BNI.
Identitas baru ini dengan menempatkan angka ‘46’ di depan kata ‘BNI’. Kata
‘BNI’ berwarna tosca yang mencerminkan kekuatan, keunikan, dan kekokohan.
Sementara angka ‘46’ dalam kotak orange diletakkan secara diagonal untuk
menggambarkan BNI baru yang modern.
Gambar 1.
Transformasi identitas BNI
BNI
memiliki komitmen menjadi fasilitator pembangunan untuk mendukung pertumbuhan
industri di Indonesia. Sebagai bagian dari transformasi bisnis, BNI fokus pada
delapan sektor industri unggulan yang prospektif: Minyak, Gas, &
Pertambangan; Telekomunikasi; Kimia; Agribisnis; Makanan & Minuman;
Perdagangan Besar & Eceran; Kelistrikan; dan Konstruksi.
Bisnis BNI saat ini telah disesuaikan
dengan segmentasi nasabah dan mengantisipasi permintaan pasar yang semakin
dinamis. BNI juga telah melakukan transformasi bisnis dari product centric
menjadi customer centric dengan fokus pada Business Banking dan Consumer &
Retail. Di segmen Business Banking, BNI menawarkan integrated financial
solution bagi nasabah dengan fokus pada delapan sektor industri unggulan. Untuk
segmen Consumer & Retail Banking, BNI bertekad menjadi lifetime banking
partner bagi para nasabah dengan menyediakan produk dan jasa perbankan di
setiap tahapan usia. Untuk melengkapi kebutuhan nasabah di bisnis tresuri &
internasional, BNI berkomitmen untuk menjembatani bisnis nasabah dengan
mengoptimalkan keberadaan kantor cabang BNI di kota finansial dunia: Singapura,
Hong Kong, Tokyo, Osaka, London, dan New York. Untuk sector kredit, BNI membago
menjadi 3 segmen :
1.
Segmen Usaha Kecil menangani
pemberian kredit hingga Rp 15 milyar. Pemberian kredit ini disalurkan melalui
Sentra Kredit Kecil (SKC). Saat ini BNI memiliki lebih dari 50 unit SKC yang
dapat memfasilitasi kebutuhan kredit nasabah.
2.
Segmen Kredit
Menengah
mengelola pemberian kredit di atas Rp 15 milyar hingga Rp 150 milyar yang
disalurkan melalui Sentra Kredit Menengah (SKM). Sampai dengan saat ini BNI
memiliki lebih dari 20 unit SKM di seluruh Indonesia yang siap melayani Anda.
3.
Segmen Korporasi diberikan kepada
nasabah korporasi dengan skala yang lebih besar lagi. Sesuai dengan peran BNI
sebagai agent of development dan fasilitator dalam Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), penyaluran kredit BNI
difokuskan pada delapan sektor industri unggulan yaitu Minyak, Gas, &
Pertambangan; Telekomunikasi; Kimia; Agribisnis; Makanan & Minuman;
Perdagangan Besar & Eceran; Kelistrikan; dan Konstruksi, sementara
penyaluran kredit menengah dan kecil dilakukan dengan lebih terarah dan terintegrasi
melalui pendekatan value chain
Peningkatan Shareholders Value
BNI kembali mencatat sejarah dengan menjual
saham perdananya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa
Efek Surabaya (BES) pada tahun 1996. Dalam sejarah perbankan nasional, BNI
menjadi bank negara pertama yang go-public. Bersamaan dengan program divestasi
saham pemerintah, BNI menerbitkan saham baru pada tahun 2007 dan 2010 melalui
Penawaran Umum Terbatas (right issue) dengan memperluas komposisi kepemilikan
saham publik menjadi 40%.
Dengan meningkatnya kepemilikan publik, BNI
dituntut untuk meningkatkan kinerja unggul sehingga dapat memberikan nilai
lebih kepada pemegang saham. Globalisasi juga menuntut industri perbankan untuk
selalu meningkatkan kemampuan dalam memberikan solusi perbankan kepada seluruh
nasabah. Secara historis BNI fokus pada corporate banking yang didukung dengan
infrastruktur retail banking yang kuat. Kini BNI terus berupaya meningkatkan
kapitalisasi keduanya menjadi keunggulan BNI.
1.2.
CORE COMPETENCY
BNI
mempunyai visi yaitu “Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam
layanan dan kinerja“. Sedangkan misi BNI ada 5 yaitu : Memberikan layanan prima
dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra
pillihan utama (the bank choice),
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor, Menciptakan
kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi, Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan
sosial, Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang
baik. Sistem informasi teknologi yang diterapkan di BNI didasarkan pada visi
dan misi tersebut. Hal ini diharapkan
dapat membuat BNI tetap dapat bertahan dalam industri perbankan nasional yang
semakin ketat dan meningkatkan daya saing BNI pada tingkat yang lebih luas.
Sistem
informasi teknologi pada BNI diharapkan meningkatkan daya saing BNI seiring
dengan indikator jumlah customer yang
semakin bertambah, segmentasi pasar menjadi semakin terarah dengan memanfaatkan
sistim informasi yang ada. Strategi pencapaian target setiap segmen menjadi
informatif dan update. Hal ini memudahkan setiap segmen melihat pencapaiannya
dan membuat setiap segmen merencanakan langkah-langkah yang strategis untuk mencapai
target pada setiap segmen. Sistem informasi teknologi memberikan informasi
kepada BNI untuk melakukan benchmarking terhadap bank lain. Langkah ini
merupakan suatu syarat untuk mampu bersaing pada dunia perbankan.
1.3.
STAKEHOLDERS
Sebagai
salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI sangat memahami pentingnya untuk mengetahui dan memenuhi
kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders). BNI mendefinisikan siapa
saja yang datang ke dalam kontak dengan Bank sebagai stakeholder. Di bawah ini
dijelaskan beberapa kelompok tertentu dengan siapa berusaha untuk memperluas hubungan dengan
semua para pemangku kepentingan.
1.4.
PEMEGANG SAHAM
BNI
mencatat sejarah dengan menjual saham perdananya kepada masyarakat melalui
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1996. Dalam
sejarah perbankan nasional, BNI menjadi bank negara pertama yang go-public.
Bersamaan dengan program divestasi saham pemerintah, BNI menerbitkan saham baru
pada tahun 2007 dan 2010 melalui Penawaran Umum Terbatas (right issue) dengan
memperluas komposisi kepemilikan saham publik menjadi 40%. Dengan meningkatnya
kepemilikan publik, BNI dituntut untuk meningkatkan kinerja unggul sehingga
dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham. Pemegang Saham atau stockholder adalah
seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada
perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut.
Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga
sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya
memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan
seharusnya bekerja demi keuntungan mereka.
Globalisasi juga menuntut industri perbankan untuk selalu meningkatkan
kemampuan dalam memberikan solusi perbankan kepada seluruh nasabah. Secara
historis BNI focus pada corporate banking yang didukung dengan infrastruktur
retail banking yang kuat. Kini BNI terus berupaya meningkatkan kapitalisasi
keduanya menjadi keunggulan BNI.
1.5.
KARYAWAN BANK
Karyawan
merupakan salah satu stakeholders penting bagi BNI. Untuk itu diperlukan system
information management yang baik guna menjadi media komunikasi dan proses
pengambilan keputusan bagi karyawan dan perusahaan. Di akhir tahun 2013, jumlah
karyawan yang dimiliki BNI sebanyak 26.100 orang yang tersebar di seluruh
Indonesia melalui ke-1.693 outlet domestik dan di luar negeri melalui
cabang-cabang di New York, London, Tokyo, Hong Kong, Singapura dan Osaka.
Tersedianya karyawan dengan jumlah sebesar itu didasari atas kompetensi pegawai
masing-masing dan selanjutnya disesuaikan dengan bidang kerjanya yang menempati
semua lini bisnis dan operasional.
1.6.
PELANGGAN
Saat
ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total
kredit maupun total dana pihak ketiga (DPK). BNI menawarkan layanan jasa
keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak. Sebagai salah
satu lembaga intermediary, BNI menawarkan layanan penyimpanan dana pihak ketiga
(DPK) maupun fasilitas pinjaman baik pada segmen korporasi, menengah, maupun
kecil serta layanan jasa (services). Dengan produk & layanan yang
disesuaikan dengan kebutuhan nasabah di semua segmen, BNI yakin dapat menjadi
Bank of Choice. Bisnis BNI saat ini telah disesuaikan dengan segmentasi nasabah
dan mengantisipasi permintaan pasar yang semakin dinamis. BNI juga telah
melakukan transformasi bisnis dari product centric menjadi customer centric
dengan fokus pada Business Banking dan Consumer & Retail. Di segmen
Business Banking, BNI menawarkan integrated financial solution bagi nasabah
dengan fokus pada delapan sektor industri unggulan. Untuk segmen Consumer &
Retail Banking, BNI bertekad menjadi lifetime banking partner bagi para nasabah
dengan menyediakan produk dan jasa perbankan di setiap tahapan usia. Untuk
melengkapi kebutuhan nasabah di bisnis tresuri & internasional, BNI
berkomitmen untuk menjembatani bisnis nasabah dengan mengoptimalkan keberadaan
kantor cabang BNI di kota finansial dunia : Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka,
London, dan New York. BNI dan begitu juga bank lain pada umumnya memiliki
kewajiban bahwa pelanggan diperlakukan dengan adil dan produk yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan / nasabah.
1.7.
MASYARAKAT
Bank
telah membentuk sistem untuk membangun
sosial dan lingkungan, pertimbangan ke dalam proses pengadaan. Sistem
ini selalu diperbaiki dari waktu ke waktu. Pemasok (misalnya) juga memerlukan
informasi yang lebih informative agar dapat menawarkan kebutuhan apa yang
diperlukan oleh BNI. Seringkali BNI mengadakan gathering dengan elemn
masyarakat untuk melihat pendekatan baru
untuk mengelola risiko sosial dan lingkungan .
1.8.
PEMERINTAH
Pemerintah
sangat berperan besar dalam pembangunan perbankan di Indonesia melalui Bank
Indonesia, saat ini sudah mulai di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Peran yang dilakukan pemerintah adalah berupa regulasi – regulasi yang
berhubungan dengan semua mekanisme pengelolaan perbankan di bidang operasional
perbankan yang menyangkut lalu lintas
giral, system kliring dan juga semua prosedur yang berhubungan dengan hal
tersebut. System pengawasan yang dibuat
juga sangat mendukung BNI dalam hal mengelola bank secara komprehensif. Contoh
lembaga lain yang terlibat dalam hal ini selain BI dan OJK adalah LPS (Lembaga
Penjamin Simpanan) dimana sangat penting bagi BNI dalam memberi kepercayaan ke
nasabah, bahwa simpanan mereka di bank adalah dijamin oleh pemerintah. Intinya,
pemerintah selalu mendukung dan berperan besar dalam perkembangan perbankan di
Indonesia.
v Berbagai faktor pendukung keberhasilan BNI
- Jaringan yang luas dan bertumbuh
pesat dengan lebih dari 1.636 outlet dalam negeri, 5 (lima) kantor cabang
di luar negeri (London, New York, Tokyo, Singapura, Hongkong), 1 (satu)
sub branch di Osaka, BNI Remittance Ltd di Hong Kong dan
Orchard Remittance Center di Singapore. BNI juga
mempunyai representative office sebanyak 11 representative di
Timur Tengah dan Asia Tenggara.
- Sentralisasi layanan pemrosesan
dokumen telah berstandar internasional (sertifikasi ISO 9001:2008)
- Pemrosesan dokumen yang cepat dengan
komitmen “same day services” didukung dengan
infrastruktur teknologi tercanggih dan analis dokumen berpengalaman di
bidang trade finance dan bersertifikasi (Certified Documentary Credit
Spesialist – CDCS)
- Tersedianya Marketing Representative
Officer (MRO) yang berfungsi sebagai tenaga pemasar dan advisory trade
bagi nasabah.
- Pelaksanaan transaksi trade
finance dengan prinsip kehati-hatian dan mitigasi resiko yang
terintegrasi dan komprehensif.
- Produk transaksi trade
finance yang dikembangkan sesuai kebutuhan pasar
v Kelebihan sistem informasi manajemen
§ Meningkatkan
efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat
menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional
membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost
leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi system informasi,
perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut
(barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara
lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan
cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
§ Memperkenalkan
inovasi dalam bisnis Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan
merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan
adanyaATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi
pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem
informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran(switching costs) ke dalam
hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang
bagus dari hal ini adalah system reservasi penerbangan terkomputerisasi yang
ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar.
Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut,maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
§ Membangun
sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi memampukan
perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat
kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat
keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa
spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
v Kekurangan Sistem Informasi Manajemen
§ kurang kuatnya
security system pada Bank BNI, hal ini dibuktikan dengan terjadinya pembobolan 70
rekening nasabah di daerah Pontianak pada tahun 2016. Meskipun dapat kita
ketahui bahwa cyber crime dapat menyerang siapapun dan celah manapun, akan
tetapi menjadi pelajaran bagi seluruh entitas untuk membangun sistem keamanan
informasi yang kuat agar stakeholder merasa aman untuk bekerjasama, terutama
dalam hal ini nasabah BNI yang merasa aman untuk menyimpan modalnya di
BNI.
§ memberikan dampak
bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat
menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja banyak
tergantikan oleh teknologi-teknologi yang ada, karena dengan teknologi tersebut
perusahaan merasa lebih di untungkan, sehin.
§ dengan adanya
Sistem Informasi Manajemen tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap
Sistem Informasi Manajemen tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas
manusia itu sendiri.
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
1.1
Kesimpulan
BNI
sebagai salah satu Bank BUMN dan juga merupakan salah satu bank terbesar di
Indonesia selalu melakukan inovasi dalam berbagai bidang agar menjadi leading
company dalam industry perbankan di Indonesia. Salah satu hal strategis yang
harus dilakukan adalah berinovasi dalam bidang Information Technology. Banyaknya unit dan Karyawan yang tersebar di
seluruh Indonesia termasuk luar negeri merupakan keuntungan tersendiri dan
tentunya membutuhkan system informasi management yang baik untuk menunjang hal
itu semua, terutama internetworking. Saat ini BNI mengimplementasikan hubungan,
kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis
jaringan (internet, intranet,ekstranet).
Pada dasarnya niat baik BNI dalam mengambil
keputusan dalam mengembangkan BNI Internet Banking itu sudah sangat baik,
karena didasari oleh rasa dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan
fasilitas dan kualitas kinerja secara terus-menerus. Dengan keputusan
mengembangkan BNI Internet Banking ini sudah membantu customer dalam
mengefisiensikan waktunya. Namun tetap, perbaikan dan pengembangan kualitas
baik sistem maupun SDMnya itu harus dilakukan secara berkesinambungan agar
pelayanan-pelayanan yang diberikan BNI memberikan kepuasan terhadap nasabahnya.
1.3
Saran
- Menjaga hubungan baik dengan nasabah,
dengan jalan para karyawan bank berusaha ramah, sopan dan melayani nasabah
sebaik mungkin.
- Sumber dana yang di miliki bank BNI
hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya khusus dalam
bidang perbankan dan meningkatkan produktifitas dan tanggung jawab dalam
bekerja.
- BNI harus mempersiapkan diri dalam
mengembangkan system informasi manajemen yang tepat ke depan. Untuk itu
terdapat challenges dan strategi yang selayaknya diterapkan oleh Bank BNI.
Beberapa yang perlu dikembangkan lebih lanjut adalah dalam hal :
1.
Komunikasi
2 arah dari pengguna internet dengan BNI, misalnya dalam hal tindak lanjut
informasi produk, penjualan, perhitungan, dan lain-lain.
2.
Sistem
perbankan untuk mendukung kegiatan perbankan:
a.
Branchless
banking
b.
Aktivitas
penjualan sekaligus pengajuan pinjaman, Analisa kredit (scoring), dilokasi
nasabah
c.
Aktivitas
collection di lokasi nasabah
DAFTAR PUSTAKA
O‟Brien, James A.
Management Information Systems:Managing Information Technology in The
Internetworked Enterprise. 1999.
International Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.
O‟Brien James A;
Pengantar Sistim Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005
Maryono, Y, dan
Istiana B,P. (2008), “Teknologi Informasi dan Komunikasi”, Edisi Pertama,
Quadra:Jakarta
Komentar
Posting Komentar